“Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis yang leluasa beraktifitas,
banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Aku yang
menjadikanmu seorang istri. Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit.
Memberikanmu banyak batasan, mengaturmu dengan banyak aturan. Dan aku
pula yang menjadikanmu seorang ibu. Menimpakan tanggung jawab yang tidak
ringan. Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku.
Wahai istriku, engkau yang dulu bisa melenggang ke manapun tanpa beban,
aku yang memberikan beban di tanganmu, dipundakmu, untuk mengurus
keperluanku, guna merawat anak-anakku, juga memelihara rumahku.
Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku.
Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, kau tanggalkan
segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku, kau buang egomu
untuk mentaatiku, kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku.
Wahai istriku, dikala susah, kau setia mendampingiku. Ketika sulit, kau
tegar di sampingku. Saat sedih, kau pelipur laraku. Dalam lesu, kau
penyemangat jiwaku. Bila gundah, kau penyejuk hatiku. Kala bimbang, kau
penguat tekadku. Jika lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika salah, kau
yang menasehatiku.
Wahai istriku, telah sekian lama engkau mendampingiku, kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki.
Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu? Dengan alasan apa aku
perlu marah padamu? Andai kau punya kesalahan atau kekurangan, semuanya
itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan airmata. Akulah yang
harus membimbingmu. Aku adalah imammu, jika kau melakukan kesalahan,
akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu. Jika
ada kekurangan pada dirimu, itu bukanlah hal yang perlu dijadikan
masalah. Karena kau insan, bukan malaikat.
Maafkan aku istriku,
kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan. Mari kita bersama-sama untuk
membawa bahtera rumahtangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah,
dengan hamparan keridhaan Allah swt. Segala puji hanya untuk Allah swt
yang telah memberikanmu sebagai jodohku.
No comments:
Post a Comment