TANPA JUDUL
Monday, March 30, 2015
Kisah gadis yang tak bersyukur dan selalu membuang makanannya
Seorang gadis membuang ayam goreng yang baru saja dimasak oleh ibunya. Gadis itu mengaku bosan dengan lauk ayam goreng atau telur goreng yang biasanya jadi menu andalan di rumah. Hari itu dia memilih untuk membeli burger favorit yang letaknya tak jauh dari rumahnya.
Ketika gadis itu baru saja membuang ayam goreng ke tempat sampah, ibunya hanya diam sementara kakaknya malah tetap memungut makanan lezat itu di dalam tempat sampah. Merasa sayang, barangkali belum kotor dan bisa dimakan lagi nanti.
Sambil menahan emosi melihat kelakuan anaknya, ibunya pun mencoba berbicara dengan tenang. Sang ibu tampaknya tahu gelagat anak gadisnya itu tak ingin makan ayam goreng, tapi burger.
"Kakak, tolong ajak adikmu jalan-jalan ya. Sekalian nanti belikan burger untuk dia makan," kata sang ibu sambil memberikan uang kepada kakak si gadis itu.
"Oke, bu!" jawab kakaknya.
"Hore! Ah, ibu tahu aja aku lagi pengen burger. Asyik, asyik!" ujar sang gadis sambil berbinar-binar.
"Ayo dik, kita pergi sekarang aja," timpal sang kakak.
Saat di perjalanan, si gadis terlihat sangat gembira dan sempat menari-nari kecil. Dia senang sebentar lagi akan makan burger kesukaannya. Kakaknya yang sudah sangat paham dengan perangai adiknya itu, tiba-tiba punya ide. Dia ingin membuat adiknya tak jadi anak manja.
"Eh, dik. Gimana kalau kita ke tukang burger lewat jalan yang nggak kayak biasanya. Biar ganti suasana aja," kata sang kakak.
"Memang mau lewat mana sih kak?" jawab si gadis.
"Udah deh, ayo ikut aja," ujar kakaknya lagi.
Sang kakak rupanya mengajak si gadis melewati kampung di belakang rumah mereka. Sesampainya di sana, mereka berdua melihat beberapa anak yang sedang berebut makanan. Si gadis itu pun tiba-tiba berhenti berjalan dan tampak terheran-heran melihat mereka.
"Kak, mereka lagi ngapain sih, kok rebutan makanannya sampai kayak gitu?" tanya gadis kepada kakaknya.
"Mereka lagi rebutan makanan," jawab si kakak singkat.
"Lho, kok mereka rebutan kenapa ya?" tanyanya lagi.
"Mereka rebutan makanan karena udah kelaperan dan makanan mereka kan terbatas," jawab kakaknya lagi.
Raut wajah gadis pun tiba-tiba berubah dan dia berjalan pelan sambil menunduk ke bawah. Dia teringat karena sering membuang makanan yang sudah susah payah dimasak oleh ibunya.
"Ngngng, kak. Uang yang buat beli burger kasih mereka aja, kasihan," ujar si gadis.
"Lho, kenapa? Kamu nggak jadi beli burger?" tanya sang kakak.
"Aku tiba-tiba pengen makan di rumah aja. Di rumah kan masih banyak makanan kan," kata si gadis lagi.
"Oh, oke. Nanti kakak yang bilang sama ibu kalau uang jajanmu dikasihin anak-anak kampung belakang ya," jawab sang kakak.
Usai memberikan kepada anak-anak itu, si gadis terlihat sangat gelisah dan berjalan cepat hampir meninggalkan kakaknya. Dia terlihat buru-buru dan mengaku ingin segera bertemu dengan ibunya di rumah.
"Ibu, aku mau makan pakai ayam ya," kata si gadis menghampiri ibunya di dapur.
"Lho, anak cantik kok nggak jadi beli burger? Habis ya?" tanya si ibu.
"Nggak apa-apa bu, cuma pengen makan di rumah aja," ujar si gadis singkat.
Sembari mengambilkan makan untuk anak gadisnya itu, si ibu diceritakan oleh kakak si gadis soal kejadian di sekitar kampung belakang rumah. Sebelum makan, si gadis terlihat menangis di meja makan. Dia meminta maaf kepada ibunya karena selalu membuang makanan sembarangan. Sejak saat itu si gadis merubah drastis kelakuannya dan tak pernah membuang makanan lagi. Bahkan si gadis sudah belajar memasak dan kerap membantu ibunya memasak.
Pesan penting yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah pentingnya bersyukur. Kita hanya akan selalu mengeluh, tak akan merasa cukup sebelum melihat betul kekurangan dan kesusahan yang dimiliki orang lain. Ternyata di luar sana masih banyak orang yang nasibnya kurang beruntung seperti kita. Yuk, mulailah bersyukur terhadap hal-hal kecil di sekitar kita.
Lain syakartum laazidannakum walain kafartum inna adzaabi lasyadid
Artinya: “Barangiapa mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Ku tambahkan nikmat baginya. Dan barangsiapa kufur terhadap nikmatKu, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih.” (Q.S. Ibrahim : 7)
Sunday, March 29, 2015
Tiga Bulan Tidak Mampu Memandang Wajah Suami
Pernikahan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami
istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri
berbisik-bisik: “kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya?
Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya menjadi
berisik.
Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.
Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.
Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.
Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.
Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.
Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.
Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.
Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.
Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai fulan, saya telah bersabar selama
Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.
Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.
Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”. Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.
Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal. Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”. Sang istri pun bad rest di rumah sakit.
Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”. “Haah, pergi?”. Kata sang istri. “Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.
Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.
Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.
Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.
Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.
Dan subhanallah …
Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.
Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.
Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.
Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.
Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.
(Diterjemahkan dari kisah yang dituturkan oleh teman tokoh cerita ini, yang kemudian ia tulis dalam email dan disebarkan kepada kawan-kawannya)
Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.
Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.
Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.
Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.
Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.
Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.
Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.
Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.
Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai fulan, saya telah bersabar selama
Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.
Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.
Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”. Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.
Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal. Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”. Sang istri pun bad rest di rumah sakit.
Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”. “Haah, pergi?”. Kata sang istri. “Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.
Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.
Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.
Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.
Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.
Dan subhanallah …
Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.
Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.
Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.
Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.
Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.
(Diterjemahkan dari kisah yang dituturkan oleh teman tokoh cerita ini, yang kemudian ia tulis dalam email dan disebarkan kepada kawan-kawannya)
Thursday, March 26, 2015
- UMAR bin KHATTAB - ( Radhiallahu Anhu )
"Wahai Saudaraku"
"barangsiapa"
"meninggalkan ucapan"
"yang tidak perlu"
"maka dia akan diberi hikmah"
"barangsiapa"
"meninggalkan penglihatan"
"yang tidak perlu"
"maka dia"
"akan diberi kekhusyuan dalam hati"
"Yang aku tahu"
"perbuatan yang harus didahulukan"
"adalah"
"berbuat baik setelah berbuat dosa"
"Janganlah kalian"
"sampai membinasakan diri sendiri"
"Siapa yang menanam"
"dia-lah yang memetik"
"Jangan sia-siakan waktu luang-mu"
"Setiap perbuatan-mu pasti dicatat"
"dan"
"di-kembalikan kepada-mu"
........
"Jika kamu terlanjur berbuat salah"
"segera-lah"
"Diikuti dengan perbuatan baik,
.......
"Kebenaran"
"sangat berat dan pahit"
"Sementara"
kebathilan sangat ringan dan manis
"Menghindari perbuatan salah"
"jauh lebih baik"
"daripada"
"menyesali-nya dengan taubat"
.........
"Subhanallah"
"Semoga ada hikmah"
"Bagi"
"pembelajaran diri"
"Amiin ya robbal alamin
............
"Wassalam.....
Wednesday, March 25, 2015
- IMAM AL-GHAZALI - - HADIST QUDSI -
- IMAM AL-GHAZALI -
- HADIST QUDSI -
"Rasulullah saw bersabda"
:
"Minta perlindungan-lah kalian"
"kepada Allah Swt"
"dari kefaqiran dan kemiskinan"
(H.R. Ath-Thabrani )
.........
"Allah swt berfirman"
“Aku bersaksi"
"bahwa tiada Tuhan selain AKU"
"Tiada sekutu bagi-Ku"
"Dan"
"Muhammad"
"adalah hamba dan utusan-Ku"
"Barangsiapa"
"tidak mau menerima suratan nasib"
"yang"
"telah Aku putuskan"
?
"tidak bersabar"
"atas"
"segala cobaan yang Aku berikan"
...?...
"dan"
"tidak mau berterimakasih"
"atas"
"segala ni’mat yang Aku curah-kan"
"Serta"
"tidak mau menerima apa adanya"
"atas"
"segala yang Aku berikan"
"Maka"
"sembahlah Tuhan selain AKU,!
...!...
...? ?....
"Barangsiapa"
"yang susah karena urusan dunia"
"sama saja"
"ia marah kepada-Ku"
"Barangsiapa"
"mengadukan musibah"
"yang"
"menimpa dirinya pada orang lain"
"ia sungguh-sungguh"
"berkeluh-kesah pada-Ku"
.........!!!.........
"Astagfirullahaladzim"
"Semoga ada hikmah
"Bagi"
"pembelajaran diri,
"Amiin ya robbal alamin,
"Wassalam,....
- HADIST QUDSI -
"Rasulullah saw bersabda"
:
"Minta perlindungan-lah kalian"
"kepada Allah Swt"
"dari kefaqiran dan kemiskinan"
(H.R. Ath-Thabrani )
.........
"Allah swt berfirman"
“Aku bersaksi"
"bahwa tiada Tuhan selain AKU"
"Tiada sekutu bagi-Ku"
"Dan"
"Muhammad"
"adalah hamba dan utusan-Ku"
"Barangsiapa"
"tidak mau menerima suratan nasib"
"yang"
"telah Aku putuskan"
?
"tidak bersabar"
"atas"
"segala cobaan yang Aku berikan"
...?...
"dan"
"tidak mau berterimakasih"
"atas"
"segala ni’mat yang Aku curah-kan"
"Serta"
"tidak mau menerima apa adanya"
"atas"
"segala yang Aku berikan"
"Maka"
"sembahlah Tuhan selain AKU,!
...!...
...? ?....
"Barangsiapa"
"yang susah karena urusan dunia"
"sama saja"
"ia marah kepada-Ku"
"Barangsiapa"
"mengadukan musibah"
"yang"
"menimpa dirinya pada orang lain"
"ia sungguh-sungguh"
"berkeluh-kesah pada-Ku"
.........!!!.........
"Astagfirullahaladzim"
"Semoga ada hikmah
"Bagi"
"pembelajaran diri,
"Amiin ya robbal alamin,
"Wassalam,....
Tuesday, March 24, 2015
BERHENTI BEKERJA DEMI BERBAKTI PADA SUAMI
Alhamdulillah Sore ini Saya bisa searc sedikit cerita,karna udah beberapahari ini saya tidak mempostkan article dikarnakan ada sedikit pekerjaan yang harus saya selesaikan dulu ,dan alhamdulillah pada kesematan ini sya bisa exsis lagi di MEDSOS bloger..hehehe.dari pada kebanyakan Komentar mending langsung aja yuk.........kita simak kisah inspirasi buat kita semua ,mudah mudahan allah senantiasa memberikan kita hidayah dan mahgfiroh Aamiin ya robbal alaamiin....!!!
SEMOGA pekerjaan, harta dan kekayaan tak pernah menghalangimu
untuk tidak menerima pinangan dari laki-laki yang baik agamanya.
Sore itu sembari menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku
di masjid ini seusai ashar. Kulihat seseorang yang berpakaian rapi, berjilbab
dan tertutup sedang duduk disamping masjid. Kelihatannya ia sedang menunggu
seseorang juga. Aku mencoba menegurnya dan duduk disampingnya, mengucapkan
salam, sembari berkenalan.
Dan akhirnya pembicaraan sampai pula pada pertanyaan itu. “Anti
sudah menikah?”.“Belum ”, jawabku datar.
Kemudian wanita berjubah panjang (Akhwat) itu bertanya lagi
“kenapa?”Pertanyaan yang hanya bisa ku jawab dengan senyuman. Ingin kujawab karena
masih hendak melanjutkan pendidikan, tapi rasanya itu bukan alasan.
“Mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya.“Menunggu suami”
jawabnya pendek.Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas
besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya-tanya, dari
mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk
bertanya “Mbak kerja di mana?”
Entah keyakinan apa yang membuatku demikian yakin jika mbak ini
memang seorang wanita pekerja, padahal setahu ku, akhwat-akhwat seperti ini
kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga. “Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi”
jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan
hati.“Kenapa?” tanyaku lagi.Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena
inilah PINTU AWAL kita wanita karir yang bisa membuat kita lebih hormat pada
suami” jawabnya tegas.
Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia
hanya tersenyum Saudariku, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa
menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah hanya ingin
didatangi oleh laki-laki yang baik-baik dan sholeh saja.
“Saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama
kantornya. Gaji saya 7 juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti
bakar di pagi hari dan es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan
kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya.
Kamu tahu kenapa ?
Waktu itu jam 7 malam, suami saya menjemput saya dari kantor,
hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Setibanya dirumah, mungkin
hanya istirahat yang terlintas dibenak kami wanita karir. Ya, Saya akui saya
sungguh capek sekali ukhty. Dan kebetulan saat itu suami juga bilang jika dia
masuk angin dan kepalanya pusing. Celakanya rasa pusing itu juga menyerang
saya. Berbeda dengan saya, suami saya hanya minta diambilkan air putih untuk
minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendiri lah !!”. Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30
saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang.
Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya.
Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci.
Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya (kami memang berkomitmen
untuk tidak memiliki khodimah)? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci.
Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi
malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau
menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga.
Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya
itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi demam, tinggi
sekali panasnya. Saya teringat perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya
disuruh mengambilkan air putih saja saya membantahnya. Air mata ini menetes,
air mata karena telah melupakan hak-hak suami saya.” Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya,
membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yang di
usapnya. “Kamu tahu berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan
gaji saya. Sekitar 600-700 rb/bulan. Sepersepuluh dari gaji saya sebulan. Malam
itu saya benar-benar merasa sangat durhaka pada suami saya.Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta
nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada
saya dengan ikhlas dari lubuk hatinya. Setiap kali memberikan hasil jualannya,
ia selalu berkata “Umi, ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat
keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah-mudahan Umi ridho”, begitulah
katanya. Saat itu saya baru merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini
membuat saya sombong dan durhaka pada nafkah yang diberikan suami saya, dan
saya yakin hampir tidak ada wanita karir yang selamat dari fitnah ini”
“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja,
mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan
suami. Wanita itu sering begitu susah jika tanpa harta, dan karena harta juga
wanita sering lupa kodratnya" Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan
bagiku untuk berbicara. “Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua,
dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua, dan
saudara-saudara saya justru tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti
berkerja. Sesuai dugaan saya, mereka malah membanding-bandingkan pekerjaan
suami saya dengan yang lain.” Aku masih terdiam, bisu mendengar keluh kesahnya. Subhanallah,
apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela
meninggalkan pekerjaan. “Kak, bukankah kita harus memikirkan masa depan ? Kita kerja
juga kan untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini mahal. Begitu
banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami
kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya,
bolehlah kita santai-santai aja di rumah.
Salah kakak juga sih, kalo mau jadi ibu rumah tangga, seharusnya
nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan
sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas
pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan
tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka
hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin
membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya
kembali mengalir, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat. “Anti tau, saya hanya bisa menangis saat itu. Saya menangis
bukan karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, Demi Allah bukan karena
itu. Tapi saya menangis karena imam saya sudah DIPANDANG RENDAH olehnya.
Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami
saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia? Bagaimana
mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud
dimalam hari? Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata
lembutnya selalu menenangkan hati saya? Bagaimana mungkin dia menghina orang
yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu
orang tersebut belum mempunyai pekerjaan? Bagaimana mungkin seseorang yang
begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah di hadapannya hanya karena sebuah
pekerjaaan ? Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang
membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya.Saya memutuskan berhenti
bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya.Saya juga
memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya. Saya berharap dengan begitu saya tak lagi membantah perintah
suami saya. Mudah-mudahan saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Saya bangga
dengan pekerjaan suami saya ukhty, sangat bangga, bahkan begitu menghormati
pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan seperti
itu.
Disaat kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada
melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tetapi suami saya, tak ada rasa malu
baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat
saya begitu bangga pada suami saya. Suatu saat jika anti mendapatkan suami seperti suami saya, anti tak
perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anti pada orang lain. Bukan
masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon
pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya
terakhir, sambil tersenyum manis padaku. Mengambil tas laptopnya, bergegas
ingin meninggalkanku. Kulihat dari kejauhan seorang laki-laki dengan menggunakan
sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun
tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, wanita itu
meninggalkanku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho.
Ya Allah….Sekarang giliran aku yang menangis. Hari ini aku dapat
pelajaran paling berkesan dalam hidupku. Pelajaran yang membuatku menghapus sosok
pangeran kaya yang ada dalam benakku..Subhanallah..Walhamdulillah..Wa Laa
ilaaha illallah...Allahu Akbar.
Semoga yang menulis dan yang membagikan kisah ini mendapat faedah serta
diberi pahala yang berlimpah oleh Allah. Ini bisa menjadikan pelajaran
yang berharga bagi semua wanita di dunia untuk menghargai suami dan taat
padanya..
Thursday, March 19, 2015
Wednesday, March 11, 2015
Manaqib Tuan Guru KH Zainal Ilmi AL Banjari
Sejarah Singkat
KH. Zainal Ilmi atau yang lebih dikenal dengan nama Tuan Guru Zainal Ilmi AL Banjari dilahirkan pada Jum’at malam sekitar pukul 04.30 Wita, 7 Rabiul Awwal 1304 H di Desa Dalam Pagar Martapura. Beliau merupakan zuriat dari Tuan Guru Syech Muhammad Arsyad Al Banjari dimana Ayahnya yang bernama H. Abdus Shamad bin H. Muhammad Said Wali, merupakan keturunan keempat Syech Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal dengan nama Datu Kalampayan sedangkan ibunya bernama Hj. Qamariyyah.
Pendidikan
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari, sejak kecil sampai dewasa mendapatkan banyak bimbingan ilmu dari keluarganya yang sangat kental dengan tradisi religius Islam, sehingga iman tauhid terbina dan terpelihara di dalam dirinya, mempunyai akhlaq yang terpuji, santun dalam berbicara serta benteng yang kokoh dalam menegakkan perintah Allah Swt dan senantiasa dari perbuatan yang sia-sia. Selain itu, sedari kecil Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari sudah mempunyai ciri menjadi seorang ulama sebab beliau memiliki ahlaq yang mulia yang tercermin dalam sikap dan perbuatan.
Sejak kecil itu pula, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjarimenyibukkan diri dengan mengisi hari-harinya dengan menuntut ilmu dan beribadah, memelihara waktu dan mengerjakan ibadah-ibadah sunnat, menghindarkan diri dari perbuatan syubhat. Adapun Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari dalam menuntut ilmu, di antara Gurunya adalah orang tuanya sendiri, yakni KH. Abdus Shamad. Padanya beliau belajar ilmu arabiyyah, fiqih, dan hadist selama kurang lebih 6 tahun. Kemudian KH. Muhammad Amin bin Qadhi H. Mahmud, Syech Abdurrahman Muda, KH. Abbas bin Mufti H. Abdul Jalil, KH. Abdullah bin KH. Muhammad Shaleh, KH. Muhammad Ali bin Abdullah Al Banjari, KH. Khalid, KH. Ahmad Nawawi, serta KH. Ismail Dalam Pagar Martapura (ayah dari KH. Abdur Rahman Ismail, mantan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Banjar), KH. Ahmad Wali Kuin Banjarmasin (murid Haji Masaid Wali, Kakek dari Guru KH. Zainal Ilmi).
Dari guru-gurunya tersebut-lah Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari mendapatkan ilmu pengetahuan agama yang kemudian beliau amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut suatu riwayat Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari adalah Khalifah dari Mufti Indragiri Riau yakni Syech Abdurrahman Shiddiq Al Banjari atau lebih dikenal dengan sebutan Datu Sapat. Ketika Tuan Guru Abdurrahman Shiddiq Al Banjari hendak berangkat ke Tembilahan Riau, Beliau (red: Tuan Guru Abdurrahman Shiddiq Al Banjari) ditanya seseorang di Kampung Dalam Pagar, ” Siapakah pengganti Guru di Kampung ini kalau Guru berangkat nanti ? ”. Kemudian Beliau menjawab : ” Anang Ilmi (Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari) penggantiku, ” sambil menepuk bahu Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari.
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari, terperanjat mendengar keputusan sekaligus amanah dari Syech Abdurrahman Siddiq Al Banjari kepadanya. Mulai saat bahunya ditepuk itulah, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari tak pernah lagi mendonggakkan wajahnya atau senantiasa menunduk.
Kedermawanan Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari memiliki perawakan gemuk dan tidak terlalu tinggi. Meskipun demikian, Beliau sangat dihormati dikalangan masyarakat dan kalangan ulama sendiri. Sebab bukanlah ukuran jasmani yang mereka lihat melainkan kedalaman ilmu yang dimilki dan ahlak yang terpuji yang sungguh mempesona dan membuat orang-orang memuliakannya. Kemudian dari pada itu, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari memilki jiwa sosial yang sangat tinggi, hal ini terlihat bahwasanya Beliau suka menyantuni para faqir miskin dan janda-janda tua. Sungguh betapa tingginya ilmu Beliau hingga menyembunyikan sifat kedermawanannya semasa hidup hingga tiada orang lain yang mengetahuinya ( red: Cukup Allah Swt yang Maha Mengetahui) kecuali orang-orang terdekat beliau sahaja yang mengetahuinya. Konon diceritakan, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari membagi-bagikannya ketika malam tiba secara sembunyi-sembunyi dan ketika pagi menjelang, fakir miskin dan janda-janda tua yang diberikan sedekah kaget dengan rezeki yang ada didepan rumah mereka.
Hal yang demikian, terus-menerus terjadi selama Beliau masih hidup. Namun setelah Beliau wafat, para fakir miskin dan janda-janda tua tidak pernah lagi mendapatkan sedekah seperti biasanya. Maka masyarakat pun menyadari akan kemuliaan jiwa sosial Sang Guru, yang dalam memberi sedekah saja ia tak mau menyebutkan namanya dan memperlihatkan ” tanda tangannya ”.
Karomah Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari
1) Memadamkan Kebakaran dari Jarak jauh
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari tidak hanya memiliki keilmuan yang mumpuni dan Ahlaq yang Mulia sahaja, namun Beliau memiliki segudang keistimewaan diantaranya karomah atau keramat yang biasanya nampak pada Wali-wali Allah Swt. Diantaranya disebutkan ketika Beliau mengajar murid-muridnya di kediamannya, ditengah-tengah pengajian Beliau berkata, ” Kita berhenti sebentar ”. Kemudian, Sang Guru masuk ke dalam kamar dan melepaskan pakaiannya (pakaian luar), kemudian Beliau bergegas mengambil dua buah timba dan menuju sungai di depan rumahnya. Timba itu kemudiaan diisi air dan disiram ke jalan raya. Satu timba diguyurkan ke sebelah kanan, satu timba lainnya diguyurkan ke sebelah kiri. Selesai melakukan hal tersebut, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari kembali masuk ke dlam rumah dan bertemu dengan ibunya. Ibunya yang keheranan dengan tingkah laku sang anak pun bertanya, ” Mengapa kamu siramkan air itu kejalanan, sedangkan kamu susah payah mengambilnya dari sungai, lebih bermanfaat air itu untuk mengisi tempat air yang kosong ? ”, kemudian Beliau menjawab, ” Kita menolong orang yang kesusahan Bu, ada orang yang sedang kebakaran ”. ” Apakah kebakaran ditengah jalanan ?” ujar Ibunya memertanyakan beberapa kali.
Berselang tiga hari setelah kejadian yang diluar akal tersebut, datanglah seseorang yang sengaja berkunjung kepada Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari dengan ungkapan yang mengagetkan orang yang mendengarnya, ” Guru, kami sangat berterima kasih kepada Guru, bahwasanya di Kampung kami terjadi kebakaran dan telah membawa korban beberapa rumah penduduk. Kemudian ulun (saya) betawasul dengan meminta pertolongan kepada. Setelah itu, Guru saya lihat datang memberikan pertolongan dengan membawa dua buah timba dan menyiramkan air ke api tersebut hingga api tersebut padam seketika, dan inilah keperluan saya ziarah ke sini, sekedar menyampaikan ucapan terima kasih atas pertolongan Guru kepada kami di Kampung Sungai Salai Margasari Rantau, Kabupaten Tapin.
2) Memenuhi Hajat Petani Durian
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari memiliki banyak karomah yang masih disimpan orang-orang yang pernah sezaman dengannya, begitupula dengan ceritera turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya. Diantaranya diceriterakan, ada seorang petani yang mempunyai banyak pohon durian (kebun durian) namun pohon duriannya tersebut tak kunjung membuahkan hasil. Hingga ia pun berhjat apabila durian miliknya tersebut berbuah, maka akan dihadiahkannya pada Tuan Guru Zainal Imi Al Banjari. Tak lama berselang, kebun durian milik petani itu pun akhirnya berbuah. Namun, duriannya tesebut hanya berbuah tiga biji sahaja. Oleh karena berbuah hanya tiga biji saja, maka si petani tetap ingin menunaikan hajatnya untuk menghadiahkan semua buah tersebut kepada Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari. Kendati demikian, maksud hati ingin bertemu dengan Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari ternyata tidak kesampaian karena banyaknya kesibukan si petani pada waktu itu. Dia pun kemudian menitipkan ketiga buah durian tersebut kepada seoarang tetangganya yang kebetulan mau bersilaturrahmi kepada Guru Zainal Ilmi.
Di tengah perjalanan, orang yang diamanahi buah tersebut rupanya tidak tahan menahan keinginannya untuk menciipi buah yang memiliki aroma yang menggiurkan tersebut. Akhirnya, orang itu pun memakan satu buah durian yang diamanahkan. Agar aksinya tak ketahuan, ketika sampai di Martapura ia pun membeli satu buah durian untuk mengganti buah yang telah dimakannya. Dan kemudian, dengan tenangnya ia menuju rumah Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari. Sesampinya di rumah Sang Guru, orang terebut menyerahkan titipan si petani. Yakni tiga biji buah durian yang satu di antaranya telah digantinya. Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari pun menyambut baik tamu tersebut dan mengambil hadiah titipan berupa buah durian tersebut. Uniknya, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari hanya mengambil dua buah durian, dan satu bijinya dibelah an disuguhkan kepada tamunya tadi. Ketika Beliau menyuguhkan itulah Guru Zainal Ilmi berkelakar, ” Bagaimana rasanya dengan durian yang kamu belah dan kamu makan dalam perjalanan tadi ? manis mana dengan yang ada ini ? ”. Saat itulah, sang tamu ini menyadari bahwa orang yang ditemuinya (red: Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari) bukanlah orang sembarangan, bahwasanya Beliau adalah orang yang kasyaf dan diberi keistimewaan oleh Allah Swt. Walaupun dirinya memakan buah durian titipan tersebut sangat jauh dengan rumahnya namun Guru Zainal Ilmi dapat mengetahuinya.
Menjelang Wafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari di masa hidupnya juga pernah diangkat sebagai penasehat badan pemulihan keamanan daerah Kabupaten Banjar sekitar Tahun 1956, ketika terjadi pemberontakan Ibnu Hajar. Setiap Jum’at, Beliau memberikan ceramah kepada masyarakat yang terpengaruh dengan adanya pemberontakan tersebut.
Menjelang wafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari masih menyempatkan waktu untuk berdakwah. Sebagaimana diceriterakan, pada waktu itu Beliau ada jadwal mengisi ceramah di Karang Intan. Padahal disinyalir kuat Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari sudah tahu kewafatannya kia dekat. Sebab Beliau menyuruh seseorang untuk ketempat mertuanya, mengabarkan pada istrinya yang lagi menginap disana agar secepatnya pulang ke rumah. Dengan pesan singkat dari Guru Zainal Ilmi, ” Cepat pulang nanti tidak sempat.”. Selain itu, pula sebelum berangkat ke Karang Intan untuk berdakwah, Beliau berkata kepada orang yang ada disekitarnya waktu itu, ” Nanti banyak orang, nanti banyak orang. ” Tak lama setelah itu, Beliaupun berangkat ke Karang Intan. Setelah acara tersebut selesai, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari mendadak sakit dan berujung wafatnya di tempat dakwahnya, Karang Intan, Jum’at pada tanggal 13 Dzulqaidah1375 H bertepatan dengan 21 Juni 1956 M pada pukul 12 siang.
Ketika wafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari tersebut musim pada waktu itu sedang kemarau. Tanah dan sungai menjadi kering, sehingga untuk dimakamkan di Desa Kelampaian disamping makam orang tuanya mendapat kendala yang berarti. Sebab, untuk ke Kelampaian saat itu harus melalui jalur sungai, sedangkan sungai sebagai sarana transportasi tersebut tak dapat digunakan karena kekeringan. Dengan demikian, muncullah inisiatif untuk memakamkan Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari ditempat lain. Seperti, di Desa Dalam Pagar, pun demikian ada juga inisiatif dari kalangan ABRI (sekarang TNI) yakni Hasan Basri yang mengusulkan agar ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana. Sebab, ia dianggap sebagai sesepuh angkatan bersenjata. Semua usulan terebut disambut baik oleh ahli waris. Namun ahli waris tetap menginginkan jasad almarhum dimakamkan di Kalampaian berdekatan dengan Datuknya Syech Muhammad Arsyad Al Banjari, kendati hal itu mendekati tidak mungkin pada saat itu.
Allah Swt Maha Berkehendak, tak disangka dan tak diduga Jum’at malam (malam Sabtu) hujan turun dengan derasnya, sehingga sungai yang tadinya kering menjadi berair hingga bisa dilewati perahu yang membawa jenazah dan rombongan sanak keluarga yang mengiringi jenazah Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari. Dan pada hari Sabtu, 14 Dzulqaidah Tahun 1375 Hijriyah dengan suasana yang penuh khidmat jasadnya dimakamkan di samping makam orang tuanya KH. Abdu Shamad di Kalampaian berdekatan dengan Datuknya Syech Muhammad Arsyad Al Banjari.
Semoga Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari yang kita cintai ditinggikan derajatnya disisi Allah SWT
KH. Zainal Ilmi atau yang lebih dikenal dengan nama Tuan Guru Zainal Ilmi AL Banjari dilahirkan pada Jum’at malam sekitar pukul 04.30 Wita, 7 Rabiul Awwal 1304 H di Desa Dalam Pagar Martapura. Beliau merupakan zuriat dari Tuan Guru Syech Muhammad Arsyad Al Banjari dimana Ayahnya yang bernama H. Abdus Shamad bin H. Muhammad Said Wali, merupakan keturunan keempat Syech Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal dengan nama Datu Kalampayan sedangkan ibunya bernama Hj. Qamariyyah.
Pendidikan
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari, sejak kecil sampai dewasa mendapatkan banyak bimbingan ilmu dari keluarganya yang sangat kental dengan tradisi religius Islam, sehingga iman tauhid terbina dan terpelihara di dalam dirinya, mempunyai akhlaq yang terpuji, santun dalam berbicara serta benteng yang kokoh dalam menegakkan perintah Allah Swt dan senantiasa dari perbuatan yang sia-sia. Selain itu, sedari kecil Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari sudah mempunyai ciri menjadi seorang ulama sebab beliau memiliki ahlaq yang mulia yang tercermin dalam sikap dan perbuatan.
Sejak kecil itu pula, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjarimenyibukkan diri dengan mengisi hari-harinya dengan menuntut ilmu dan beribadah, memelihara waktu dan mengerjakan ibadah-ibadah sunnat, menghindarkan diri dari perbuatan syubhat. Adapun Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari dalam menuntut ilmu, di antara Gurunya adalah orang tuanya sendiri, yakni KH. Abdus Shamad. Padanya beliau belajar ilmu arabiyyah, fiqih, dan hadist selama kurang lebih 6 tahun. Kemudian KH. Muhammad Amin bin Qadhi H. Mahmud, Syech Abdurrahman Muda, KH. Abbas bin Mufti H. Abdul Jalil, KH. Abdullah bin KH. Muhammad Shaleh, KH. Muhammad Ali bin Abdullah Al Banjari, KH. Khalid, KH. Ahmad Nawawi, serta KH. Ismail Dalam Pagar Martapura (ayah dari KH. Abdur Rahman Ismail, mantan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Banjar), KH. Ahmad Wali Kuin Banjarmasin (murid Haji Masaid Wali, Kakek dari Guru KH. Zainal Ilmi).
Dari guru-gurunya tersebut-lah Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari mendapatkan ilmu pengetahuan agama yang kemudian beliau amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut suatu riwayat Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari adalah Khalifah dari Mufti Indragiri Riau yakni Syech Abdurrahman Shiddiq Al Banjari atau lebih dikenal dengan sebutan Datu Sapat. Ketika Tuan Guru Abdurrahman Shiddiq Al Banjari hendak berangkat ke Tembilahan Riau, Beliau (red: Tuan Guru Abdurrahman Shiddiq Al Banjari) ditanya seseorang di Kampung Dalam Pagar, ” Siapakah pengganti Guru di Kampung ini kalau Guru berangkat nanti ? ”. Kemudian Beliau menjawab : ” Anang Ilmi (Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari) penggantiku, ” sambil menepuk bahu Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari.
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari, terperanjat mendengar keputusan sekaligus amanah dari Syech Abdurrahman Siddiq Al Banjari kepadanya. Mulai saat bahunya ditepuk itulah, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari tak pernah lagi mendonggakkan wajahnya atau senantiasa menunduk.
Kedermawanan Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari memiliki perawakan gemuk dan tidak terlalu tinggi. Meskipun demikian, Beliau sangat dihormati dikalangan masyarakat dan kalangan ulama sendiri. Sebab bukanlah ukuran jasmani yang mereka lihat melainkan kedalaman ilmu yang dimilki dan ahlak yang terpuji yang sungguh mempesona dan membuat orang-orang memuliakannya. Kemudian dari pada itu, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari memilki jiwa sosial yang sangat tinggi, hal ini terlihat bahwasanya Beliau suka menyantuni para faqir miskin dan janda-janda tua. Sungguh betapa tingginya ilmu Beliau hingga menyembunyikan sifat kedermawanannya semasa hidup hingga tiada orang lain yang mengetahuinya ( red: Cukup Allah Swt yang Maha Mengetahui) kecuali orang-orang terdekat beliau sahaja yang mengetahuinya. Konon diceritakan, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari membagi-bagikannya ketika malam tiba secara sembunyi-sembunyi dan ketika pagi menjelang, fakir miskin dan janda-janda tua yang diberikan sedekah kaget dengan rezeki yang ada didepan rumah mereka.
Hal yang demikian, terus-menerus terjadi selama Beliau masih hidup. Namun setelah Beliau wafat, para fakir miskin dan janda-janda tua tidak pernah lagi mendapatkan sedekah seperti biasanya. Maka masyarakat pun menyadari akan kemuliaan jiwa sosial Sang Guru, yang dalam memberi sedekah saja ia tak mau menyebutkan namanya dan memperlihatkan ” tanda tangannya ”.
Karomah Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari
1) Memadamkan Kebakaran dari Jarak jauh
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari tidak hanya memiliki keilmuan yang mumpuni dan Ahlaq yang Mulia sahaja, namun Beliau memiliki segudang keistimewaan diantaranya karomah atau keramat yang biasanya nampak pada Wali-wali Allah Swt. Diantaranya disebutkan ketika Beliau mengajar murid-muridnya di kediamannya, ditengah-tengah pengajian Beliau berkata, ” Kita berhenti sebentar ”. Kemudian, Sang Guru masuk ke dalam kamar dan melepaskan pakaiannya (pakaian luar), kemudian Beliau bergegas mengambil dua buah timba dan menuju sungai di depan rumahnya. Timba itu kemudiaan diisi air dan disiram ke jalan raya. Satu timba diguyurkan ke sebelah kanan, satu timba lainnya diguyurkan ke sebelah kiri. Selesai melakukan hal tersebut, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari kembali masuk ke dlam rumah dan bertemu dengan ibunya. Ibunya yang keheranan dengan tingkah laku sang anak pun bertanya, ” Mengapa kamu siramkan air itu kejalanan, sedangkan kamu susah payah mengambilnya dari sungai, lebih bermanfaat air itu untuk mengisi tempat air yang kosong ? ”, kemudian Beliau menjawab, ” Kita menolong orang yang kesusahan Bu, ada orang yang sedang kebakaran ”. ” Apakah kebakaran ditengah jalanan ?” ujar Ibunya memertanyakan beberapa kali.
Berselang tiga hari setelah kejadian yang diluar akal tersebut, datanglah seseorang yang sengaja berkunjung kepada Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari dengan ungkapan yang mengagetkan orang yang mendengarnya, ” Guru, kami sangat berterima kasih kepada Guru, bahwasanya di Kampung kami terjadi kebakaran dan telah membawa korban beberapa rumah penduduk. Kemudian ulun (saya) betawasul dengan meminta pertolongan kepada. Setelah itu, Guru saya lihat datang memberikan pertolongan dengan membawa dua buah timba dan menyiramkan air ke api tersebut hingga api tersebut padam seketika, dan inilah keperluan saya ziarah ke sini, sekedar menyampaikan ucapan terima kasih atas pertolongan Guru kepada kami di Kampung Sungai Salai Margasari Rantau, Kabupaten Tapin.
2) Memenuhi Hajat Petani Durian
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari memiliki banyak karomah yang masih disimpan orang-orang yang pernah sezaman dengannya, begitupula dengan ceritera turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya. Diantaranya diceriterakan, ada seorang petani yang mempunyai banyak pohon durian (kebun durian) namun pohon duriannya tersebut tak kunjung membuahkan hasil. Hingga ia pun berhjat apabila durian miliknya tersebut berbuah, maka akan dihadiahkannya pada Tuan Guru Zainal Imi Al Banjari. Tak lama berselang, kebun durian milik petani itu pun akhirnya berbuah. Namun, duriannya tesebut hanya berbuah tiga biji sahaja. Oleh karena berbuah hanya tiga biji saja, maka si petani tetap ingin menunaikan hajatnya untuk menghadiahkan semua buah tersebut kepada Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari. Kendati demikian, maksud hati ingin bertemu dengan Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari ternyata tidak kesampaian karena banyaknya kesibukan si petani pada waktu itu. Dia pun kemudian menitipkan ketiga buah durian tersebut kepada seoarang tetangganya yang kebetulan mau bersilaturrahmi kepada Guru Zainal Ilmi.
Di tengah perjalanan, orang yang diamanahi buah tersebut rupanya tidak tahan menahan keinginannya untuk menciipi buah yang memiliki aroma yang menggiurkan tersebut. Akhirnya, orang itu pun memakan satu buah durian yang diamanahkan. Agar aksinya tak ketahuan, ketika sampai di Martapura ia pun membeli satu buah durian untuk mengganti buah yang telah dimakannya. Dan kemudian, dengan tenangnya ia menuju rumah Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari. Sesampinya di rumah Sang Guru, orang terebut menyerahkan titipan si petani. Yakni tiga biji buah durian yang satu di antaranya telah digantinya. Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari pun menyambut baik tamu tersebut dan mengambil hadiah titipan berupa buah durian tersebut. Uniknya, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari hanya mengambil dua buah durian, dan satu bijinya dibelah an disuguhkan kepada tamunya tadi. Ketika Beliau menyuguhkan itulah Guru Zainal Ilmi berkelakar, ” Bagaimana rasanya dengan durian yang kamu belah dan kamu makan dalam perjalanan tadi ? manis mana dengan yang ada ini ? ”. Saat itulah, sang tamu ini menyadari bahwa orang yang ditemuinya (red: Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari) bukanlah orang sembarangan, bahwasanya Beliau adalah orang yang kasyaf dan diberi keistimewaan oleh Allah Swt. Walaupun dirinya memakan buah durian titipan tersebut sangat jauh dengan rumahnya namun Guru Zainal Ilmi dapat mengetahuinya.
Menjelang Wafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari
Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari di masa hidupnya juga pernah diangkat sebagai penasehat badan pemulihan keamanan daerah Kabupaten Banjar sekitar Tahun 1956, ketika terjadi pemberontakan Ibnu Hajar. Setiap Jum’at, Beliau memberikan ceramah kepada masyarakat yang terpengaruh dengan adanya pemberontakan tersebut.
Menjelang wafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari masih menyempatkan waktu untuk berdakwah. Sebagaimana diceriterakan, pada waktu itu Beliau ada jadwal mengisi ceramah di Karang Intan. Padahal disinyalir kuat Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari sudah tahu kewafatannya kia dekat. Sebab Beliau menyuruh seseorang untuk ketempat mertuanya, mengabarkan pada istrinya yang lagi menginap disana agar secepatnya pulang ke rumah. Dengan pesan singkat dari Guru Zainal Ilmi, ” Cepat pulang nanti tidak sempat.”. Selain itu, pula sebelum berangkat ke Karang Intan untuk berdakwah, Beliau berkata kepada orang yang ada disekitarnya waktu itu, ” Nanti banyak orang, nanti banyak orang. ” Tak lama setelah itu, Beliaupun berangkat ke Karang Intan. Setelah acara tersebut selesai, Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari mendadak sakit dan berujung wafatnya di tempat dakwahnya, Karang Intan, Jum’at pada tanggal 13 Dzulqaidah1375 H bertepatan dengan 21 Juni 1956 M pada pukul 12 siang.
Ketika wafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari tersebut musim pada waktu itu sedang kemarau. Tanah dan sungai menjadi kering, sehingga untuk dimakamkan di Desa Kelampaian disamping makam orang tuanya mendapat kendala yang berarti. Sebab, untuk ke Kelampaian saat itu harus melalui jalur sungai, sedangkan sungai sebagai sarana transportasi tersebut tak dapat digunakan karena kekeringan. Dengan demikian, muncullah inisiatif untuk memakamkan Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari ditempat lain. Seperti, di Desa Dalam Pagar, pun demikian ada juga inisiatif dari kalangan ABRI (sekarang TNI) yakni Hasan Basri yang mengusulkan agar ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana. Sebab, ia dianggap sebagai sesepuh angkatan bersenjata. Semua usulan terebut disambut baik oleh ahli waris. Namun ahli waris tetap menginginkan jasad almarhum dimakamkan di Kalampaian berdekatan dengan Datuknya Syech Muhammad Arsyad Al Banjari, kendati hal itu mendekati tidak mungkin pada saat itu.
Allah Swt Maha Berkehendak, tak disangka dan tak diduga Jum’at malam (malam Sabtu) hujan turun dengan derasnya, sehingga sungai yang tadinya kering menjadi berair hingga bisa dilewati perahu yang membawa jenazah dan rombongan sanak keluarga yang mengiringi jenazah Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari. Dan pada hari Sabtu, 14 Dzulqaidah Tahun 1375 Hijriyah dengan suasana yang penuh khidmat jasadnya dimakamkan di samping makam orang tuanya KH. Abdu Shamad di Kalampaian berdekatan dengan Datuknya Syech Muhammad Arsyad Al Banjari.
Semoga Tuan Guru Zainal Ilmi Al Banjari yang kita cintai ditinggikan derajatnya disisi Allah SWT
TONGKAT KIAY HASYIM ASYA'ARI
KIYAI HASYIM ASYA'ARI DIKENAL SEBAGAI ULAMA MUMPUNI .PENGUASAANNYA
TERHADAP ILMU HADITS SANGAT MENDALAM,SEHINGGA KONON ,KETIKA BELIAU SEDANG MENGKAJI KITAB SHAHIH BUKHARI ,DIA BAGAIKAN MEMBACA KITAB KARYA BELIAU SENDIRI INI MENUNJUKKAN BAHWA KEPIAWAIAN BELIAU DALAM BIDANG ILMU HADITS TIDAK DIRAGUKAN LAGI SELAIN DIKENAL SEBAGAI PENDIRI NU BELIAU JUGA DIKENAL SEBAGAI ULAMA YANG MEMILIKI KAROMAH,MUNGKIN KARENA ITULAH ,SAMPAI SEKARANG BELIAU TAK PERNAH SEPI DARI PEZIARAH DIKISAHKAN,BAHWA PADA SUATU KETIKA BELIAU MENGAJAR SUATU KITAB DUHADAPAN PARA SANTRI YANG JUMLAHNYA SANGAT BANYAK,WAKTU IYU,HARI MASIH SIANGSETELAH SHOLAT ZHUHUR DAN UDARA TERASA PANAS, DALAM KEHENINGAN MEMBACA KITAB ,TIBA-TIBA BELIAU MELEMPARKAN TONGKAT YANG
BIASA DILETAKKAN DISISI BELIAU.TONGKAT ITU DILEMPAR KE ARAH PARA SANTRI .KETIKA MELEMPAR TONGKAT ITU ,WAJAH BELIAU TETAP MENATAP KE LEMBARAN KITAB YANG SEDANG DIBACA,SI SANTRI PUN MENGADUH KESAKITAN SANTRI YANG KENA LEMPARAN TONGKAT BELIAU TERSEBUT PUN SEGERA BERDIRI ,LALU PERGI
DARI TEMPAT DUDUKNYA KENAPA BELIAU TIBA-TIBA MELEMPAR TONGKAT HINGGA
MENGENAI SANTRI TERSEBUT ? USUT PUNYA USUT TERNYATA SANTRI TERSEBUT BELUM MELAKSANAKAN SHOLAT ZHUHUR,SEMENTARA WAKTU ZHUHUR HAMPIR HABIS,DAN TERNYA BELIAU MENGETAHUI ADANYA SEORANG SANTRI YANG
BELUM MELAKSANAKAN SHOLAT ZHUHUR ''SAYA LUPA BELUM SHOLAT ZHUHUR.'' KATA
SANTRI,MENGAKUI KESALAHAN YANG IYA PERBUAT,SEHINGGA TERKENA LEMPARAN TONGKAT BELIAU MENURUT KETRANGAN YANG DAPAT DIPERCAYA,KEJADIAN SEPERTI ITU TIDAK HANYA DIALAMI SEKALI DUA KALI,NAMUN SERING KALI TERJADI JIKA ADA SEORANG SANTRI YANG BERBUAT KESALAHAN ,PADAHAL LEMPARAN ITU SECARA ACAK OLEH BELIAU,KARENA BELIAU TIDAK MELIHAT SIAPA SANTRI YANG BERBUAT SALAH ITU BUKAN HANYA ITU ,MENURUT DRS.LATIFHUL KHULUQ,BELIAU JUGA MEMPUNYAI KEKUATAN YANG LUAR BIASA ,BEBERAPA ORANG PERCAYA BAHWA TONGKAT BELIAU BISA MENYERANG LAWAN DENGAN SENDIRINYA,HAL INI MENUNJUKKAN BAHWA BELIAU MEMILIKI KEKUATAN SPIRITUAL DAN KAROMAH YANG BERSAL DARI ANUGERAH ALLAH TAALA..
TERHADAP ILMU HADITS SANGAT MENDALAM,SEHINGGA KONON ,KETIKA BELIAU SEDANG MENGKAJI KITAB SHAHIH BUKHARI ,DIA BAGAIKAN MEMBACA KITAB KARYA BELIAU SENDIRI INI MENUNJUKKAN BAHWA KEPIAWAIAN BELIAU DALAM BIDANG ILMU HADITS TIDAK DIRAGUKAN LAGI SELAIN DIKENAL SEBAGAI PENDIRI NU BELIAU JUGA DIKENAL SEBAGAI ULAMA YANG MEMILIKI KAROMAH,MUNGKIN KARENA ITULAH ,SAMPAI SEKARANG BELIAU TAK PERNAH SEPI DARI PEZIARAH DIKISAHKAN,BAHWA PADA SUATU KETIKA BELIAU MENGAJAR SUATU KITAB DUHADAPAN PARA SANTRI YANG JUMLAHNYA SANGAT BANYAK,WAKTU IYU,HARI MASIH SIANGSETELAH SHOLAT ZHUHUR DAN UDARA TERASA PANAS, DALAM KEHENINGAN MEMBACA KITAB ,TIBA-TIBA BELIAU MELEMPARKAN TONGKAT YANG
BIASA DILETAKKAN DISISI BELIAU.TONGKAT ITU DILEMPAR KE ARAH PARA SANTRI .KETIKA MELEMPAR TONGKAT ITU ,WAJAH BELIAU TETAP MENATAP KE LEMBARAN KITAB YANG SEDANG DIBACA,SI SANTRI PUN MENGADUH KESAKITAN SANTRI YANG KENA LEMPARAN TONGKAT BELIAU TERSEBUT PUN SEGERA BERDIRI ,LALU PERGI
DARI TEMPAT DUDUKNYA KENAPA BELIAU TIBA-TIBA MELEMPAR TONGKAT HINGGA
MENGENAI SANTRI TERSEBUT ? USUT PUNYA USUT TERNYATA SANTRI TERSEBUT BELUM MELAKSANAKAN SHOLAT ZHUHUR,SEMENTARA WAKTU ZHUHUR HAMPIR HABIS,DAN TERNYA BELIAU MENGETAHUI ADANYA SEORANG SANTRI YANG
BELUM MELAKSANAKAN SHOLAT ZHUHUR ''SAYA LUPA BELUM SHOLAT ZHUHUR.'' KATA
SANTRI,MENGAKUI KESALAHAN YANG IYA PERBUAT,SEHINGGA TERKENA LEMPARAN TONGKAT BELIAU MENURUT KETRANGAN YANG DAPAT DIPERCAYA,KEJADIAN SEPERTI ITU TIDAK HANYA DIALAMI SEKALI DUA KALI,NAMUN SERING KALI TERJADI JIKA ADA SEORANG SANTRI YANG BERBUAT KESALAHAN ,PADAHAL LEMPARAN ITU SECARA ACAK OLEH BELIAU,KARENA BELIAU TIDAK MELIHAT SIAPA SANTRI YANG BERBUAT SALAH ITU BUKAN HANYA ITU ,MENURUT DRS.LATIFHUL KHULUQ,BELIAU JUGA MEMPUNYAI KEKUATAN YANG LUAR BIASA ,BEBERAPA ORANG PERCAYA BAHWA TONGKAT BELIAU BISA MENYERANG LAWAN DENGAN SENDIRINYA,HAL INI MENUNJUKKAN BAHWA BELIAU MEMILIKI KEKUATAN SPIRITUAL DAN KAROMAH YANG BERSAL DARI ANUGERAH ALLAH TAALA..
CITA-CITA MULIA UMAR IBN AL-KHATTAB Radhiyallahu 'Anhu
يقول امير المؤمنين عمر بن الخطاب -رضي الله عنه - : لئن سلمني الله لأدعن أرامل أهل العراق لا يحتجن إلى رجل بعدي أبدا
ذكر صاحب الروايه انه اصيب بعد اربعة ايام -رضي الله عن
Amirul Mukminin Umar Radhiyallahu 'Anhu berkata : " Bila Allah memberiku keselamatan, niscaya aku akan lindungi janda-janda Irak, sehingga mereka tidak butuh kepada siapa pun setelahku ."
Perawi berkata : " Beliau ditikam (oleh Abu Lu'lu'ah Al-Majusi) empat hari setelah janji ini. " (HR.Bukhari : juz 5, hal 15, hadits no. 3700 )
Umar ibn khattab r.a said : "If Allah should keep me alive I will let the widows of Iraq need no men to support them after me."
---
Ya, Allah saudari2 kami dilecehkan di Irak oleh Syi'ah Rafidhah Irak bersama tuan2 Amerika mereka, sedang Umar sudah tiada.
Ya Allah lindungilah saudara/i kami di Irak, Iran, Suria, juga Palestina dari para durjana Yahudi, Syi'ah Rafidhi, dan Kristen salibi.
ذكر صاحب الروايه انه اصيب بعد اربعة ايام -رضي الله عن
Amirul Mukminin Umar Radhiyallahu 'Anhu berkata : " Bila Allah memberiku keselamatan, niscaya aku akan lindungi janda-janda Irak, sehingga mereka tidak butuh kepada siapa pun setelahku ."
Perawi berkata : " Beliau ditikam (oleh Abu Lu'lu'ah Al-Majusi) empat hari setelah janji ini. " (HR.Bukhari : juz 5, hal 15, hadits no. 3700 )
Umar ibn khattab r.a said : "If Allah should keep me alive I will let the widows of Iraq need no men to support them after me."
---
Ya, Allah saudari2 kami dilecehkan di Irak oleh Syi'ah Rafidhah Irak bersama tuan2 Amerika mereka, sedang Umar sudah tiada.
Ya Allah lindungilah saudara/i kami di Irak, Iran, Suria, juga Palestina dari para durjana Yahudi, Syi'ah Rafidhi, dan Kristen salibi.
10 Perkara yg membuat kerasnya hati dan kadang seringkali kita lakukan..
1. orang yg slalu berdoa untuk dirinya sendiri, tanpa mendoakan orangtuanya dan orang muslim yg laen.
2. orang yg bisa baca Al-Qur'an tapi tidak pernah membaca Al-Qur'an
3. orang yg masuk masjid tp tidak sholat tahiyatul masjid
4. orang yg lewat kuburan tp tidak mengucapkan salam dan mendoakan ahli kubur.
5. orang laki2 yg sudah memasuki kota atau bermukim dikota tsb dalam hari jum’at tp dy tidak melaksanakan sholat jum’at.
6. orang yg berkunjung kerumah orang2 sholeh tapi tidak niat untuk mencari ilmu, melainkan ada keperluan dunia.
7. orang yg makan bersama2 dg orang lain tp tidak tau nama dan rumahnya.
8. orang yg bertemu dengan teman atau saudaranya, lalu disuruh mampir kerumahnya, dy mengatakan yaa trimaksih, tp tdk mampir.
9. pemuda yg masa mudanya tidak dibuat untuk mencari ilmu n rajin beribadah melainkan waktunya hanya dibuat maen2, foya2 dan melaksanakan berbagai maksiat.
10. orang yg makan dengan kenyang, sedangkan tetangganya kelaparan.
2. orang yg bisa baca Al-Qur'an tapi tidak pernah membaca Al-Qur'an
3. orang yg masuk masjid tp tidak sholat tahiyatul masjid
4. orang yg lewat kuburan tp tidak mengucapkan salam dan mendoakan ahli kubur.
5. orang laki2 yg sudah memasuki kota atau bermukim dikota tsb dalam hari jum’at tp dy tidak melaksanakan sholat jum’at.
6. orang yg berkunjung kerumah orang2 sholeh tapi tidak niat untuk mencari ilmu, melainkan ada keperluan dunia.
7. orang yg makan bersama2 dg orang lain tp tidak tau nama dan rumahnya.
8. orang yg bertemu dengan teman atau saudaranya, lalu disuruh mampir kerumahnya, dy mengatakan yaa trimaksih, tp tdk mampir.
9. pemuda yg masa mudanya tidak dibuat untuk mencari ilmu n rajin beribadah melainkan waktunya hanya dibuat maen2, foya2 dan melaksanakan berbagai maksiat.
10. orang yg makan dengan kenyang, sedangkan tetangganya kelaparan.
Friday, March 6, 2015
RENUNGAN MENJELANG ADZAN MAGHRIB
"HAL YANG BISA MERUSAK PERNIKAHAN"
(Like semoga bermanfaat)
(Like semoga bermanfaat)
A. Suami :
1. Suami tidak berfungsi menjadi pemimpin dengan baik akibatnya saling melukai.
2. Suami gagal menjadikan isteri nomer satu dalam hidupnya.
3. Suami suka membandingkan isteri dengan wanita lain.
4. Suami kurang bisa mengontrol emosi dan kebiasaan buruk.
5. Suami gagal memuji hal-hal kecil yang dilakukan Isteri.
6. Suami menolak pendapat Isteri.
7. Suami tidak pernah minta maaf ketika berbuat salah.
B. Isteri :
1. Isteri tidak menghargai Suami sebagai kepala rumah tangga.
2. Isteri gagal menundukkan diri kepada Suami.
3. Isteri gagal menampilkan kecakapan manusia batiniah.
4. Isteri gagal menunjukan rasa syukur kepada Suami.
5. Isteri suka membantah ucapan suami.
C. Kebutuhan seorang Suami :
1. Nafkah batin (tempat tidur).
2. Isteri sebagai sahabat.
3. Rumah yang bersih dan rapi.
4. Isteri yang banyak senyum.
5. Saling menghargai.
D. Kebutuhan seorang Isteri :
1. Kasih sayang dan dihargai.
2. Diajak bicara di waktu senggang.
3. Jujur dan terbuka serta setia.
4. Diukupkan kebutuhan sehari-harinya.
5. Komitmen terhadap keluarga.
Ingat..
Kepala keluarga yang berhasil dalam mengurusi keluarga maka keberhasilan yang lain akan mengikuti.
Kepala keluarga yang gagal dalam keluarga maka kegagalan yang lain pun akan mengikuti.
Kebahagiaan pernikahan membutuhkan perjuangan yang tidak kenal lelah, dan membutuhkan kehadiran dan pertolongan Allah.
Berbahagialah mereka yang benar-benar menikmati hidup rumah tangga yang rukun dan damai, meskipun itu harus diperoleh dengan cucuran air mata.
Belaian tangan suami adalah ibarat emas bagi isteri.
Senyum manis sang isteri adalah permata bagi suami.
Kesetiaan suami adalah mahkota bagi isteri.
Keceriaan isteri adalah ibarat sabuk di pinggang suami.
Perbaikilah apa yang bisa diperbaiki sekarang sebelum terlambat.
Cintailah pasangan yang telah dipilih-Nya untuk hidupmu.
Bagi yang belum Menikah..
Semoga ini bisa menjadi bekal kelak
Semoga kita bisa menjadi Suami Sholeh dan Isteri Sholehah.
Aamiin ya Allah...
1. Suami tidak berfungsi menjadi pemimpin dengan baik akibatnya saling melukai.
2. Suami gagal menjadikan isteri nomer satu dalam hidupnya.
3. Suami suka membandingkan isteri dengan wanita lain.
4. Suami kurang bisa mengontrol emosi dan kebiasaan buruk.
5. Suami gagal memuji hal-hal kecil yang dilakukan Isteri.
6. Suami menolak pendapat Isteri.
7. Suami tidak pernah minta maaf ketika berbuat salah.
B. Isteri :
1. Isteri tidak menghargai Suami sebagai kepala rumah tangga.
2. Isteri gagal menundukkan diri kepada Suami.
3. Isteri gagal menampilkan kecakapan manusia batiniah.
4. Isteri gagal menunjukan rasa syukur kepada Suami.
5. Isteri suka membantah ucapan suami.
C. Kebutuhan seorang Suami :
1. Nafkah batin (tempat tidur).
2. Isteri sebagai sahabat.
3. Rumah yang bersih dan rapi.
4. Isteri yang banyak senyum.
5. Saling menghargai.
D. Kebutuhan seorang Isteri :
1. Kasih sayang dan dihargai.
2. Diajak bicara di waktu senggang.
3. Jujur dan terbuka serta setia.
4. Diukupkan kebutuhan sehari-harinya.
5. Komitmen terhadap keluarga.
Ingat..
Kepala keluarga yang berhasil dalam mengurusi keluarga maka keberhasilan yang lain akan mengikuti.
Kepala keluarga yang gagal dalam keluarga maka kegagalan yang lain pun akan mengikuti.
Kebahagiaan pernikahan membutuhkan perjuangan yang tidak kenal lelah, dan membutuhkan kehadiran dan pertolongan Allah.
Berbahagialah mereka yang benar-benar menikmati hidup rumah tangga yang rukun dan damai, meskipun itu harus diperoleh dengan cucuran air mata.
Belaian tangan suami adalah ibarat emas bagi isteri.
Senyum manis sang isteri adalah permata bagi suami.
Kesetiaan suami adalah mahkota bagi isteri.
Keceriaan isteri adalah ibarat sabuk di pinggang suami.
Perbaikilah apa yang bisa diperbaiki sekarang sebelum terlambat.
Cintailah pasangan yang telah dipilih-Nya untuk hidupmu.
Bagi yang belum Menikah..
Semoga ini bisa menjadi bekal kelak
Semoga kita bisa menjadi Suami Sholeh dan Isteri Sholehah.
Aamiin ya Allah...
KEPADA ISTRIKU TERCINTA
“Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis yang leluasa beraktifitas,
banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Aku yang
menjadikanmu seorang istri. Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit.
Memberikanmu banyak batasan, mengaturmu dengan banyak aturan. Dan aku
pula yang menjadikanmu seorang ibu. Menimpakan tanggung jawab yang tidak
ringan. Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku.
Wahai istriku, engkau yang dulu bisa melenggang ke manapun tanpa beban, aku yang memberikan beban di tanganmu, dipundakmu, untuk mengurus keperluanku, guna merawat anak-anakku, juga memelihara rumahku.
Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku. Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku, kau buang egomu untuk mentaatiku, kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku.
Wahai istriku, dikala susah, kau setia mendampingiku. Ketika sulit, kau tegar di sampingku. Saat sedih, kau pelipur laraku. Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku. Bila gundah, kau penyejuk hatiku. Kala bimbang, kau penguat tekadku. Jika lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika salah, kau yang menasehatiku.
Wahai istriku, telah sekian lama engkau mendampingiku, kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki.
Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu? Dengan alasan apa aku perlu marah padamu? Andai kau punya kesalahan atau kekurangan, semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan airmata. Akulah yang harus membimbingmu. Aku adalah imammu, jika kau melakukan kesalahan, akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu. Jika ada kekurangan pada dirimu, itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah. Karena kau insan, bukan malaikat.
Maafkan aku istriku, kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan. Mari kita bersama-sama untuk membawa bahtera rumahtangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhaan Allah swt. Segala puji hanya untuk Allah swt yang telah memberikanmu sebagai jodohku.
Wahai istriku, engkau yang dulu bisa melenggang ke manapun tanpa beban, aku yang memberikan beban di tanganmu, dipundakmu, untuk mengurus keperluanku, guna merawat anak-anakku, juga memelihara rumahku.
Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku. Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku, kau buang egomu untuk mentaatiku, kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku.
Wahai istriku, dikala susah, kau setia mendampingiku. Ketika sulit, kau tegar di sampingku. Saat sedih, kau pelipur laraku. Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku. Bila gundah, kau penyejuk hatiku. Kala bimbang, kau penguat tekadku. Jika lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika salah, kau yang menasehatiku.
Wahai istriku, telah sekian lama engkau mendampingiku, kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki.
Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu? Dengan alasan apa aku perlu marah padamu? Andai kau punya kesalahan atau kekurangan, semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan airmata. Akulah yang harus membimbingmu. Aku adalah imammu, jika kau melakukan kesalahan, akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu. Jika ada kekurangan pada dirimu, itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah. Karena kau insan, bukan malaikat.
Maafkan aku istriku, kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan. Mari kita bersama-sama untuk membawa bahtera rumahtangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhaan Allah swt. Segala puji hanya untuk Allah swt yang telah memberikanmu sebagai jodohku.
CERITA SEORANG YG SHOLEH
Seorang lelaki shaleh melewati seorang yg sedang memanggang daging..
Si pemanggang daging itu bertanya: "kenapa engkau menangis?? Apakah engkau lapar & ingin memakan daging ini???"
orang shaleh itu menjawab: "Tidak, aku menangis bukan krn lapar tetapi aku menagisi manusia-manusia yg ingkar. Daging/Binatang memasuki api dalam keadaan sudah mati, sedangkan manusia-manusia yg ingkar memasuki api (Neraka) dalam keadaan hidup-hidup..!!!! Karenanya aku menangis....
----------------
wahai Robb... Jasad kami tidak kuat menahan panasnya api nerakamu Ya Allah.. Maka haramkanlah atas jasad setiap kami yg mengucapkan "Aamiin"....
Si pemanggang daging itu bertanya: "kenapa engkau menangis?? Apakah engkau lapar & ingin memakan daging ini???"
orang shaleh itu menjawab: "Tidak, aku menangis bukan krn lapar tetapi aku menagisi manusia-manusia yg ingkar. Daging/Binatang memasuki api dalam keadaan sudah mati, sedangkan manusia-manusia yg ingkar memasuki api (Neraka) dalam keadaan hidup-hidup..!!!! Karenanya aku menangis....
----------------
wahai Robb... Jasad kami tidak kuat menahan panasnya api nerakamu Ya Allah.. Maka haramkanlah atas jasad setiap kami yg mengucapkan "Aamiin"....
Thursday, March 5, 2015
HIKMAH DI BALIK KEHIDUPAN: Salah satu istighfar yang dibaca para waliallah.
HIKMAH DI BALIK KEHIDUPAN: Salah satu istighfar yang dibaca para waliallah.: استغفر الله للمؤمنين و مؤمنات Astaghfirullaaha lilmu'miniina wal-mu'minaat. (dibaca setiap harinya 27x) Artinya : Aku memoho...
Salah satu istighfar yang dibaca para waliallah.
استغفر الله للمؤمنين و مؤمنات
Astaghfirullaaha lilmu'miniina wal-mu'minaat. (dibaca setiap harinya 27x)
Astaghfirullaaha lilmu'miniina wal-mu'minaat. (dibaca setiap harinya 27x)
Artinya : Aku memohon ampun kepada Allah untuk mukmin dan mukminat.
من استغفر للمؤمنين والمؤمنات كل يوم سبعا وعشرين مرة كان من الذين يستجاب لهم ويرزق بهم اهل الارض
Dari Abu Darda' ra. Nabi Muhammad saww. berkata : "Manistaghfara lilmu'miniina wal-mu'minaati kulla yaumin sab'an wa 'isyriina marotan kaana minal-ladziina yustajaabu lahum wa yurzaqu bihim ahlul-ardhi.
Artinya : Barangsiapa membacakan istighfar untuk mukmin dan mukminat sebanyak dua puluh tujuh kali di setiap hari, maka ia termasuk golongan mereka yang terkabul doanya dan mereka yang menjadi jaminan rizki Allah dari para penghuni bumi.". (HR. Ath-Thabaraniy)
من استغفر للمؤمنين والمؤمنات كتب الله له بكل مؤمن و مؤمنة حسنة
Dari Ubadah bin Smamit ra. Nabi Muhammad saww. bersabda : "Manistaghfara lilmu'miniina wal-mu'minaati kataballaahu lahu bikulli mu'minin wa mu'minatin hasanatan.
Artinya : Barangsiapa membacakan istighfar untuk mukmin dan mukminat, maka Allah mencatat satu kebajikan untuknya pada setiap seorang mukmin dan mukminat. (HR. Ath Thabarani)
Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad di dalam kitabnya An-Nashaih Ad-Diniyah Wal-Washaya Al-Imaniyah mengatakan beristighfar untuk mukmin dan mukminat sebanyak 27x termasuk sifat-sifat/kebiasan dzikirnya para Wali.
Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar bin Ahmad Al ‘Aydrus) ijazahkan amalan ini bagi yang mau mengamalkannya.. smile emotikon
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
من استغفر للمؤمنين والمؤمنات كل يوم سبعا وعشرين مرة كان من الذين يستجاب لهم ويرزق بهم اهل الارض
Dari Abu Darda' ra. Nabi Muhammad saww. berkata : "Manistaghfara lilmu'miniina wal-mu'minaati kulla yaumin sab'an wa 'isyriina marotan kaana minal-ladziina yustajaabu lahum wa yurzaqu bihim ahlul-ardhi.
Artinya : Barangsiapa membacakan istighfar untuk mukmin dan mukminat sebanyak dua puluh tujuh kali di setiap hari, maka ia termasuk golongan mereka yang terkabul doanya dan mereka yang menjadi jaminan rizki Allah dari para penghuni bumi.". (HR. Ath-Thabaraniy)
من استغفر للمؤمنين والمؤمنات كتب الله له بكل مؤمن و مؤمنة حسنة
Dari Ubadah bin Smamit ra. Nabi Muhammad saww. bersabda : "Manistaghfara lilmu'miniina wal-mu'minaati kataballaahu lahu bikulli mu'minin wa mu'minatin hasanatan.
Artinya : Barangsiapa membacakan istighfar untuk mukmin dan mukminat, maka Allah mencatat satu kebajikan untuknya pada setiap seorang mukmin dan mukminat. (HR. Ath Thabarani)
Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad di dalam kitabnya An-Nashaih Ad-Diniyah Wal-Washaya Al-Imaniyah mengatakan beristighfar untuk mukmin dan mukminat sebanyak 27x termasuk sifat-sifat/kebiasan dzikirnya para Wali.
Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar bin Ahmad Al ‘Aydrus) ijazahkan amalan ini bagi yang mau mengamalkannya.. smile emotikon
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Wednesday, March 4, 2015
Jilbab Syar’i = Jilbab Paling Modis Sepanjang Zaman
(Kaum HAWA Wajib Baca terutama yg berhijab dengan tidak ber-Syar'i =MODIS)
“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-Ahzab: 59)
Ketika kita berbicara tentang jilbab, maka kita berbicara tentang pakaian takwa. Pakaian yang diturunkan untuk muslimah, untuk menutup auratnya dan jelas disebutkan di Al-Qur’an. Baru-baru ini, paradigma manusia tentang jilbab semakin jauh dari kata “syar’i”, bagaimana tidak? Iklan-iklan jilbab yang “mengaku menjual jilbab syar’i” semakin membuat kening ini berkerut? Apakah memang seperti itu jilbab yang diperintahkan oleh Allah, atau kita selama ini telah tertipu? Jilbab syar’i dan modis, begitu tagline yang selama ini digembar-gemborkan oleh kalangan hijabers.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, modis adalah mengikuti mode; yang berpakaian sesuai dengan mode yang paling baru. Maka, yang perlu dipertanyakan adalah, apakah perintah menggunakan jilbab di Al-Qu’ran itu kuno sehingga perlu diperbaharui, dimodifikasi dan dikembangkan mengikuti zaman? Mari kita renungkan. Lalu, kenapa tidak kita ubah paradigma kita bahwa sesungguhnya Jilbab Syar’i itu lah jilbab yang paling modis sepanjang jaman. Sehingga kita bisa menjadi trendsetter bahwa jilbab syar’i tidak akan pernah lekang oleh waktu dan tidak akan terkikis oleh zaman.
Lalu bagaimana caranya menjadi trendsetter jilbab yang super modis tersebut? Tentunya kita harus paham terlebih dahulu bagaimana cara memakai jilbab yang sesuai dengan tuntutan Islam. Yuk kita cek dari atas sampai bawah:
#1. Menutup dan melindungi seluruh tubuh, selain yang dikecualikan, yaitu muka dan telapak tangan.
“Hai Asma’, sesungguhnya wanita, apabila telah sampai tanda kedewasaan (haidh), tidak boleh terlihat bagian tubuhnya, kecuali ini dan ini (Beliau mengisyaratkan muka dan telapak tangannya).” (H.R Abu Daud, Al-Albani menghasankannya)
#2. Hindari tabarruj
Tabarruj adalah berhias dengan memperlihatkan kecantikan dan menampakkan keindahan tubuh dan kecantikan wajah.
“…Dan janganlah kalian berhias dan bertingkahlaku seperti orang-orang jahiliah terdahulu…” (Al-Ahzab: 33)
Saudariku, tidak perlu make up yang mahal untuk cantik. Percantik diri kita dengan dandanan iman, agar kita terlihat cantik, memesonda dan mulia di hadapan-Nya. Percantiklah diri kita dengan akhlaq. Muliakan diri kita dengan tidak berlebihan dalam berhias, karena kita bukanlah pameran berjalan.
#3. Tanpa punuk unta
“Akan muncul di akhir umatku, wanita-wanita yang berpakaian namun pada hakikatnya bertelanjang. Di atas kepala mereka terdapat suatu penaka punuk unta. Mereka tidak akan memasuki surga, dan tidak juga akan mencium aroma surga. Padahal bau surga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian.” (H.R Muslim)
#4. Kain kerudung menutup dada
“…janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,..” (An-Nur 31)
#5. Kainnya harus lapang dan tidak sempit
“Akan muncul di akhir umatku, wanita-wanita yang berpakaian namun pada hakikatnya bertelanjang. Di atas kepala mereka terdapat suatu penaka punuk unta. Mereka tidak akan memasuki surga, dan tidak juga akan mencium aroma surga. Padahal bau surga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian.” –H.R Muslim
Yang dijelaskan pada hadits di atas adalah tentang wanita-wanita yang mengenakan pakaian tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya. Oleh karena itu, pemakaian jilbab haruslah longgar sehingga tidak membentuk tubuh muslimah yang mengenakannya.
#6. Tidak memperlihatkan sedikit pun bagian kaki wanita
Kaki kan juga aurat, maka mari afdhal-kan pakaian taqwa kita dengan memakai kaos kaki.
#7. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
“Rasulullah melaknat laki-laki yang memakai pakaian perempuan, dan perempuan yang memakai pakaian laki-laki.” (H.R Ahmad, Abu Daud, Al Hakim, dan Ibnu Majah)
#8. Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir
“..Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia adalah bagian dari mereka..” (H.R Ahmad dan Abu Daud)
Jilbab adalah salah satu bentuk betapa Islam begitu menjaga dan memuliakan wanitanya. Semua fashion lengkap diatur di dalam Al-Qur’an dan Hadits, tanpa perlu dimodifikasi lagi (dengan berusaha mengenakan jilbab syar’i, maka ridha Allah pun senantiasa menyertai, hingga kita raih kecantikan yang hakiki).
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutupi ‘aurat kalian dan pakaian yang indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Al-A’raf: 26)
Referensi:
- Fiqh Wanita, Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah
- Agar Bidadari Cemburu Padamu, Salim A..
“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-Ahzab: 59)
Ketika kita berbicara tentang jilbab, maka kita berbicara tentang pakaian takwa. Pakaian yang diturunkan untuk muslimah, untuk menutup auratnya dan jelas disebutkan di Al-Qur’an. Baru-baru ini, paradigma manusia tentang jilbab semakin jauh dari kata “syar’i”, bagaimana tidak? Iklan-iklan jilbab yang “mengaku menjual jilbab syar’i” semakin membuat kening ini berkerut? Apakah memang seperti itu jilbab yang diperintahkan oleh Allah, atau kita selama ini telah tertipu? Jilbab syar’i dan modis, begitu tagline yang selama ini digembar-gemborkan oleh kalangan hijabers.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, modis adalah mengikuti mode; yang berpakaian sesuai dengan mode yang paling baru. Maka, yang perlu dipertanyakan adalah, apakah perintah menggunakan jilbab di Al-Qu’ran itu kuno sehingga perlu diperbaharui, dimodifikasi dan dikembangkan mengikuti zaman? Mari kita renungkan. Lalu, kenapa tidak kita ubah paradigma kita bahwa sesungguhnya Jilbab Syar’i itu lah jilbab yang paling modis sepanjang jaman. Sehingga kita bisa menjadi trendsetter bahwa jilbab syar’i tidak akan pernah lekang oleh waktu dan tidak akan terkikis oleh zaman.
Lalu bagaimana caranya menjadi trendsetter jilbab yang super modis tersebut? Tentunya kita harus paham terlebih dahulu bagaimana cara memakai jilbab yang sesuai dengan tuntutan Islam. Yuk kita cek dari atas sampai bawah:
#1. Menutup dan melindungi seluruh tubuh, selain yang dikecualikan, yaitu muka dan telapak tangan.
“Hai Asma’, sesungguhnya wanita, apabila telah sampai tanda kedewasaan (haidh), tidak boleh terlihat bagian tubuhnya, kecuali ini dan ini (Beliau mengisyaratkan muka dan telapak tangannya).” (H.R Abu Daud, Al-Albani menghasankannya)
#2. Hindari tabarruj
Tabarruj adalah berhias dengan memperlihatkan kecantikan dan menampakkan keindahan tubuh dan kecantikan wajah.
“…Dan janganlah kalian berhias dan bertingkahlaku seperti orang-orang jahiliah terdahulu…” (Al-Ahzab: 33)
Saudariku, tidak perlu make up yang mahal untuk cantik. Percantik diri kita dengan dandanan iman, agar kita terlihat cantik, memesonda dan mulia di hadapan-Nya. Percantiklah diri kita dengan akhlaq. Muliakan diri kita dengan tidak berlebihan dalam berhias, karena kita bukanlah pameran berjalan.
#3. Tanpa punuk unta
“Akan muncul di akhir umatku, wanita-wanita yang berpakaian namun pada hakikatnya bertelanjang. Di atas kepala mereka terdapat suatu penaka punuk unta. Mereka tidak akan memasuki surga, dan tidak juga akan mencium aroma surga. Padahal bau surga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian.” (H.R Muslim)
#4. Kain kerudung menutup dada
“…janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,..” (An-Nur 31)
#5. Kainnya harus lapang dan tidak sempit
“Akan muncul di akhir umatku, wanita-wanita yang berpakaian namun pada hakikatnya bertelanjang. Di atas kepala mereka terdapat suatu penaka punuk unta. Mereka tidak akan memasuki surga, dan tidak juga akan mencium aroma surga. Padahal bau surga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian.” –H.R Muslim
Yang dijelaskan pada hadits di atas adalah tentang wanita-wanita yang mengenakan pakaian tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya. Oleh karena itu, pemakaian jilbab haruslah longgar sehingga tidak membentuk tubuh muslimah yang mengenakannya.
#6. Tidak memperlihatkan sedikit pun bagian kaki wanita
Kaki kan juga aurat, maka mari afdhal-kan pakaian taqwa kita dengan memakai kaos kaki.
#7. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
“Rasulullah melaknat laki-laki yang memakai pakaian perempuan, dan perempuan yang memakai pakaian laki-laki.” (H.R Ahmad, Abu Daud, Al Hakim, dan Ibnu Majah)
#8. Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir
“..Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia adalah bagian dari mereka..” (H.R Ahmad dan Abu Daud)
Jilbab adalah salah satu bentuk betapa Islam begitu menjaga dan memuliakan wanitanya. Semua fashion lengkap diatur di dalam Al-Qur’an dan Hadits, tanpa perlu dimodifikasi lagi (dengan berusaha mengenakan jilbab syar’i, maka ridha Allah pun senantiasa menyertai, hingga kita raih kecantikan yang hakiki).
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutupi ‘aurat kalian dan pakaian yang indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Al-A’raf: 26)
Referensi:
- Fiqh Wanita, Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah
- Agar Bidadari Cemburu Padamu, Salim A..
5 HAL YANG MENYEBABKAN KITA TIDAK BISA MENGAMBIL MANFA'AT DARI ILMU.
Dinukil dari kitab Tambihul Ghofilin Abul Laits As Samarqondi
وَقِيلَ لِبَعْضِ الْحُكَمَاءِ: مَا لَنَا نَسْمَعُ الْعِلْمَ وَلَا نَنْتَفِعُ بِهِ؟
فَقَالَ لَهُمْ لِخَمْسِ خِصَالٍ:
وَقِيلَ لِبَعْضِ الْحُكَمَاءِ: مَا لَنَا نَسْمَعُ الْعِلْمَ وَلَا نَنْتَفِعُ بِهِ؟
فَقَالَ لَهُمْ لِخَمْسِ خِصَالٍ:
ditanyakan kepada sebagian orang2 yg bijak,
" kami mendengarkan ilmu tapi mengapa kami tdk dapat mengambil manfaatnya ?"
orang bijak berkata : " hal itu disebabkan lima perkara"
أَوَّلُهَا: قَدْ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَلَمْ تَشْكُرُوهُ.
pertama, Allah telah memberikan kenikmatan kepada kalian tetapi kalian tdk mensyukurinya.
وَالثَّانِي: إِذَا أَذْنَبْتُمْ فَلَمْ تَسْتَغْفِرُوهُ.
kedua, kalian telah melakukan dosa tetapi tdk mau meminta ampun kpdNya.
وَالثَّالِثُ: لَمْ تَعْمَلُوا بِمَا عَلِمْتُمْ مِنَ الْعِلْمِ.
ketiga, kalian tdk mengamalkan apa yg kalian ketahui dari ilmu.
وَالرَّابِعُ: صَحِبْتُمُ الْأَخْيَارَ وَلَمْ تَقْتَدُوا بِهِمْ.
keempat, kalian telah berkumpul dengan orang2 terpilih tetapi kalian tdk mengikuti mereka.
وَالْخَامِسُ: دَفَنْتُمُ الْأَمْوَاتَ فَلَمْ تَعْتَبِرُوا بِهِمْ.
kelima, kalian telah mengubur orang2 yg telah meninggal tetapi kalian tdk mengambil pelajaran darinya.
wallohu a'lam.
تنبيه الغافلين
أبو الليث السمرقندي
" kami mendengarkan ilmu tapi mengapa kami tdk dapat mengambil manfaatnya ?"
orang bijak berkata : " hal itu disebabkan lima perkara"
أَوَّلُهَا: قَدْ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَلَمْ تَشْكُرُوهُ.
pertama, Allah telah memberikan kenikmatan kepada kalian tetapi kalian tdk mensyukurinya.
وَالثَّانِي: إِذَا أَذْنَبْتُمْ فَلَمْ تَسْتَغْفِرُوهُ.
kedua, kalian telah melakukan dosa tetapi tdk mau meminta ampun kpdNya.
وَالثَّالِثُ: لَمْ تَعْمَلُوا بِمَا عَلِمْتُمْ مِنَ الْعِلْمِ.
ketiga, kalian tdk mengamalkan apa yg kalian ketahui dari ilmu.
وَالرَّابِعُ: صَحِبْتُمُ الْأَخْيَارَ وَلَمْ تَقْتَدُوا بِهِمْ.
keempat, kalian telah berkumpul dengan orang2 terpilih tetapi kalian tdk mengikuti mereka.
وَالْخَامِسُ: دَفَنْتُمُ الْأَمْوَاتَ فَلَمْ تَعْتَبِرُوا بِهِمْ.
kelima, kalian telah mengubur orang2 yg telah meninggal tetapi kalian tdk mengambil pelajaran darinya.
wallohu a'lam.
تنبيه الغافلين
أبو الليث السمرقندي
KISAH DI ZAMAN IMAM MALIK BIN ANAS
Ada kisah di dalam kitab yang sangat besar dizaman imam Malik bin Anas,
ada seorang wanita yang hypersex,wanita ini dikenal oleh orang-orang sekitarnya wanita yang tidak benar suka main dengan laki-laki lain
satu waktu wanita ini meninggal kemudian datanglah orang yang memandikan jenazah wanita ini
sebelum dimandikan,orang ini meng istinja jenazah wanita tersebut
orang yang memandikan ini tahu apa yang terjadi yang dilakukan wanita ini
ketika membersihkan kemaluannya orang ini berkata "sudah berapa laki-laki yang bermain disini?"
lalu ketika mengucapkan itu tangan orang ini tidak bisa dilpaskan dari kemaluan jenazah tersebut
orang disekitar curiga karena lama,lalu bertanya "ada apa?"
"tanganku tidak bisa dilepaskan dari kemaluan jenazah ini"
"masya Allah,ya sudah bantu oleh orang lain untuk meneruskan memandikan jenazah"
ada seorang wanita yang hypersex,wanita ini dikenal oleh orang-orang sekitarnya wanita yang tidak benar suka main dengan laki-laki lain
satu waktu wanita ini meninggal kemudian datanglah orang yang memandikan jenazah wanita ini
sebelum dimandikan,orang ini meng istinja jenazah wanita tersebut
orang yang memandikan ini tahu apa yang terjadi yang dilakukan wanita ini
ketika membersihkan kemaluannya orang ini berkata "sudah berapa laki-laki yang bermain disini?"
lalu ketika mengucapkan itu tangan orang ini tidak bisa dilpaskan dari kemaluan jenazah tersebut
orang disekitar curiga karena lama,lalu bertanya "ada apa?"
"tanganku tidak bisa dilepaskan dari kemaluan jenazah ini"
"masya Allah,ya sudah bantu oleh orang lain untuk meneruskan memandikan jenazah"
kemudian dicarikan jalan keluarnya ditanyakan oleh ulama disana bagaimana fatwanya
ada ulama yang satu bilang itu harus di potong daging kemluannya sedikit supaya tangannya terlepas
lalu ulama yang satunya lagi ,potong tangannya orang yang memandikannya agar terlepas
(dia berucap di kotanya Nabi Muhammad SAW)
lalu ada salah seorang yang datang dan bertanya kepada imam MAlik bin Anas setelah diceritakan kejadiannya Imam Malik sholat 2 rakaat kemudian memberi fathwa
"mandikan jenazah itu,kafankan lalu sholatkan kemudian bawa dan kuburkan bersama tangan wanita yang memandikan nya,kemudian pecut wanita yang memandikan jenazah itu sampai tangannya terlepas dari jenazah"
setelah dilakukan semua yang diperintahkan imam Malik bin Anas,maka terlepas tangan wanita yang memandikan jenazah tersebut,
semenjak kejadian itu,Imam Malik bin Anas terkenal dan fathwa-fathwanya dipakai sampai ada sebutan "tidak ada fathwa lain selain dari imam Malik bin anas selama Imam Malik bin anas di madinah"
dari kisah ini ,kita harus hati-hati dalam berucap,bisa timbul fitnah
tidak sembarangan untuk mengatakan orang itu zinah
jika tidak terbukti orang yang mengatakan zianh itu yang akan di hukum di pecut
itu baru adzab di dunia,bagaimana jika adzab di akhirat?
wallahu'alam bissawab
ada ulama yang satu bilang itu harus di potong daging kemluannya sedikit supaya tangannya terlepas
lalu ulama yang satunya lagi ,potong tangannya orang yang memandikannya agar terlepas
(dia berucap di kotanya Nabi Muhammad SAW)
lalu ada salah seorang yang datang dan bertanya kepada imam MAlik bin Anas setelah diceritakan kejadiannya Imam Malik sholat 2 rakaat kemudian memberi fathwa
"mandikan jenazah itu,kafankan lalu sholatkan kemudian bawa dan kuburkan bersama tangan wanita yang memandikan nya,kemudian pecut wanita yang memandikan jenazah itu sampai tangannya terlepas dari jenazah"
setelah dilakukan semua yang diperintahkan imam Malik bin Anas,maka terlepas tangan wanita yang memandikan jenazah tersebut,
semenjak kejadian itu,Imam Malik bin Anas terkenal dan fathwa-fathwanya dipakai sampai ada sebutan "tidak ada fathwa lain selain dari imam Malik bin anas selama Imam Malik bin anas di madinah"
dari kisah ini ,kita harus hati-hati dalam berucap,bisa timbul fitnah
tidak sembarangan untuk mengatakan orang itu zinah
jika tidak terbukti orang yang mengatakan zianh itu yang akan di hukum di pecut
itu baru adzab di dunia,bagaimana jika adzab di akhirat?
wallahu'alam bissawab
PESAN UNTUK LAKI-LAKI
LIKE g+1 Dulu Baru BACA...!!
*Perempuan bukan cuma ditiduri
*Perempuan bukan bahan perkosaan
*Perempuan bukan dijadikan budak nafsu
*Perempuan bukan cuma ditiduri
*Perempuan bukan bahan perkosaan
*Perempuan bukan dijadikan budak nafsu
Tapi...!!
*Perempuan untuk dihargai
*Perempuan untuk dihormati
*Perempuan untuk disetarakan
*Perempuan untuk di sejajarkan
*Perempuan untuk di berlakukan adil
Karena...!!
*Dari rahim perempuan kita lahir
*Dari Asi perempuan otak kita berkembang
*Tanpa perempuan kita tak akan berkembang
SETUJU........?
*Perempuan untuk dihargai
*Perempuan untuk dihormati
*Perempuan untuk disetarakan
*Perempuan untuk di sejajarkan
*Perempuan untuk di berlakukan adil
Karena...!!
*Dari rahim perempuan kita lahir
*Dari Asi perempuan otak kita berkembang
*Tanpa perempuan kita tak akan berkembang
SETUJU........?
Lelah dalam Mencari Nafkah
Suatu ketika Nabi saw dan para
sahabat melihat ada seorang laki-laki yang sangat rajin dan ulet dalam
bekerja, seorang sahabat berkomentar: “Wahai Rasulullah, andai saja
keuletannya itu dipergunakannya di jalan Allah.”
Rasulullah saw mejawab: “Apabila dia keluar mencari rezeki karena anaknya yang masih kecil, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena kedua orang tuanya yang sudah renta, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena dirinya sendiri supaya terjaga harga dirinya, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena riya’ dan kesombongan, maka dia di jalan setan.” (Al-Mundziri, At-Targhîb wa At-TarhîB-).
Rasulullah saw mejawab: “Apabila dia keluar mencari rezeki karena anaknya yang masih kecil, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena kedua orang tuanya yang sudah renta, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena dirinya sendiri supaya terjaga harga dirinya, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena riya’ dan kesombongan, maka dia di jalan setan.” (Al-Mundziri, At-Targhîb wa At-TarhîB-).
Sungguh penghargaan yang luar biasa kepada siapa pun yang lelah bekerja
mencari nafkah. Islam memandang bahwa usaha mencukupi kebutuhan hidup
di dunia juga memiliki dimensi akhirat.
Bahkan secara khusus Rasulullah saw memberikan kabar gembira kepada siapa pun yang kelelahan dalam mencari rejeki. “Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan mencari rejeki pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni dosanya oleh Allah swt.”
Barookallah....
Bahkan secara khusus Rasulullah saw memberikan kabar gembira kepada siapa pun yang kelelahan dalam mencari rejeki. “Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan mencari rejeki pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni dosanya oleh Allah swt.”
Barookallah....
Tuesday, March 3, 2015
Rahasia Dibalik Surah Al Kautsar
Surah ini adalah surah yang paling pendek dalam Al Qur'an, hanya
mengandungi 3 ayat dan diturunkan di Makkah dan berasal dari sungai di Syurga. Kolam sungai ini diperbuat dari pada batu permata yang indah dan cantik.
mengandungi 3 ayat dan diturunkan di Makkah dan berasal dari sungai di Syurga. Kolam sungai ini diperbuat dari pada batu permata yang indah dan cantik.
Rasanya lebih manis dari pada madu, warnanya pula lebih putih
dari pada susu dan lebih wangi dari pada kasturi. Surah ini disifatkan sebagai surah penghibur hati Nabi Muhammad SAW, karena diturunkan ketika baginda bersedih atas kematian 2 orang yang dikasihinya, yaitu anak lelakinya Ibrahim dan bapak
saudaranya Abu Thalib.
Berbagai khasiat terkandung di dalam surah ini dan boleh kita
amalkan, diantaranya ialah :
1. Ketika hujan, bacalah surah ini dan berdo'a. Insya Allah, do'a kita dikabulkan oleh Allah SWT
2. Ketika kita kehausan dan tiada air, bacalah surah ini dan gosok
di leher. Insya Allah hilangkan rasa dahaga.
3. Ketika kita sering sakit mata, seperti berair, gatal, bengkak.
Sapukan air tawar yang sudah dibacakan surah ini sebanyak 10x
pada mata.
4. Ketika rumah dipercayai terkena sihir, bacalah surah ini 10x. Insya Allah, Allah SWT memberi ilham kepada kita dimana letaknya sihir itu.
5. Jika kita membaca surah ini 1.000x. Insya Allah rezeki kita akan bertambah.
6. Jika kita rajin membaca surah ini. Insya Allah hati kita akan menjadi lembut dan khusyuk ketika menunaikan shalat.
7. Jika ada orang teraniaya dan terpenjara, bacalah surah ini
sebanyak 71x. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan bantuan kepadanya karena dia tidak bersalah tetapi dizhalimi.
Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1
(satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka
walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia
akan tetap memperoleh pahala."
(HR. Al-Bukhari)
dari pada susu dan lebih wangi dari pada kasturi. Surah ini disifatkan sebagai surah penghibur hati Nabi Muhammad SAW, karena diturunkan ketika baginda bersedih atas kematian 2 orang yang dikasihinya, yaitu anak lelakinya Ibrahim dan bapak
saudaranya Abu Thalib.
Berbagai khasiat terkandung di dalam surah ini dan boleh kita
amalkan, diantaranya ialah :
1. Ketika hujan, bacalah surah ini dan berdo'a. Insya Allah, do'a kita dikabulkan oleh Allah SWT
2. Ketika kita kehausan dan tiada air, bacalah surah ini dan gosok
di leher. Insya Allah hilangkan rasa dahaga.
3. Ketika kita sering sakit mata, seperti berair, gatal, bengkak.
Sapukan air tawar yang sudah dibacakan surah ini sebanyak 10x
pada mata.
4. Ketika rumah dipercayai terkena sihir, bacalah surah ini 10x. Insya Allah, Allah SWT memberi ilham kepada kita dimana letaknya sihir itu.
5. Jika kita membaca surah ini 1.000x. Insya Allah rezeki kita akan bertambah.
6. Jika kita rajin membaca surah ini. Insya Allah hati kita akan menjadi lembut dan khusyuk ketika menunaikan shalat.
7. Jika ada orang teraniaya dan terpenjara, bacalah surah ini
sebanyak 71x. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan bantuan kepadanya karena dia tidak bersalah tetapi dizhalimi.
Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1
(satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka
walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia
akan tetap memperoleh pahala."
(HR. Al-Bukhari)
Monday, March 2, 2015
Sebelum Dajjal Muncul di Akhir Zaman...
MANUSIA diberi ujian dan cobaan yang sangat berat sebelum kedatangan
Dajjal. Langit tidak menurunkan hujan dan bumi kering kerontang sehingga
tanaman tidak tumbuh.
Dalam Sunan Ibn Majah, Shahih Ibn Khuzaimah dan Mustadrak al-Hakim diriwayatkan dari Abu Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya menjelang kemunculan Dajjal ada tiga tahun yang sangat berat. Pada tahun-tahun tersebut, manusia dilanda bencana kelaparan. Pada tahun pertama, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan sepertiga hujannya, dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan sepertiga tetumbuhannya.
“Pada tahun kedua, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan dua pertiga hujannya, dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan dua pertiga tetumbuhannya. Pada tahun ketiga, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan semua hujannya, sehingga tak ada setetes pun air hujan, dan Allah memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan semua tetumbuhannya, sehingga tumbuhan hijau tidak tumbuh.
“Akibatnya, hewan-hewan ternak semuanya binasa dan mati kecuali yang dikehendaki hidup oleh Allah.”
Beliau ditanya, ‘Apa yang membuat manusia hidup pada zaman itu?’
Jawab beliau, “Tahlil, takbir, tahmid. Itu semua mencukupi mereka seperti halnya makanan’.” [Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi]
Dalam Sunan Ibn Majah, Shahih Ibn Khuzaimah dan Mustadrak al-Hakim diriwayatkan dari Abu Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya menjelang kemunculan Dajjal ada tiga tahun yang sangat berat. Pada tahun-tahun tersebut, manusia dilanda bencana kelaparan. Pada tahun pertama, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan sepertiga hujannya, dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan sepertiga tetumbuhannya.
“Pada tahun kedua, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan dua pertiga hujannya, dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan dua pertiga tetumbuhannya. Pada tahun ketiga, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan semua hujannya, sehingga tak ada setetes pun air hujan, dan Allah memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan semua tetumbuhannya, sehingga tumbuhan hijau tidak tumbuh.
“Akibatnya, hewan-hewan ternak semuanya binasa dan mati kecuali yang dikehendaki hidup oleh Allah.”
Beliau ditanya, ‘Apa yang membuat manusia hidup pada zaman itu?’
Jawab beliau, “Tahlil, takbir, tahmid. Itu semua mencukupi mereka seperti halnya makanan’.” [Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi]
Do'a Membuka Toko
Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz
ketika maulid tadi di "Sahah" (pelataran) di tengah pasar Tarim
mengijazahkan do'a supaya dibaca setiap kali mau membuka toko atau
tempat kerjanya.
☆Isti'adzah (a'udzubillah minassyaithonir rojim) 1x
☆Basmalah 1x
☆Ayat Kursi 1x
☆Surat al Ikhlas 3x
☆Surat al Falaq 1x Annas 1x
☆Isti'adzah (a'udzubillah minassyaithonir rojim) 1x
☆Basmalah 1x
☆Ayat Kursi 1x
☆Surat al Ikhlas 3x
☆Surat al Falaq 1x Annas 1x
Insya Allah .... yang membaca tersebut selain rezeki, Allah juga akan menberikan :
- "Himayah" (penjagaan, dijaga rezekinya oleh Allah)
- "Kifayah" (kecukupan)
- Keberkahan
Kemudian Habib Umar mengucapkan "ajaznakum" (saya beri ijazah pada kalian).
Selamat mengamalkan...
- "Himayah" (penjagaan, dijaga rezekinya oleh Allah)
- "Kifayah" (kecukupan)
- Keberkahan
Kemudian Habib Umar mengucapkan "ajaznakum" (saya beri ijazah pada kalian).
Selamat mengamalkan...
Subscribe to:
Posts (Atom)